Rabu, 17 Juli 2013

Aku Tak Ingin Ketinggalan Sholat Subuh


Oleh Saad Saefullah
Salat Subuh berjamaah memang selalu banyak rintangannya. Tapi Ali Bin Abi Thalib berusaha terus dalam kondisi apapun untuk berjamaah di Masjid. Hingga halanganpun dimudahkan oleh Allah swt.
PAGI hari itu, Ali bin Abi Thalib bergegas bangun untuk mengerjakan salat Subuh berjamaah di Masjid bersama Rasulullah saw. Rasulullah saw tentulah sudah berada di sana. Rasanya, hampir tidak pernah Rasulullah saw keduluan orang lain dalam berbuat kebaikan. Tidak ada yang istimewa karena memang inilah aktivitas yang sempurna untuk memulai hari, dan bertahun-tahun lamanya Ali bin Abi Thalib sudah sangat terbiasa.
Langit masih gelap, cuaca masihlah dingin dan jalanan masih pula diselimuti kabut pagi yang turun bersama embun. Ali melangkahkan kakinya tergesa-gesa menuju Masjid. Dari kejauhan, lamat-lamat sudah terdengar suara Bilal memanggil-manggil dengan adzannya yang berkumandang merdu ke segenap penjuru dan sudut-sudut kota Madinah.
Namun, belumlah begitu banyak langkahnya, ketika Ali bin Abi Thalib berada di jalan setapak menuju tempat jamaah yang jaraknya masih cukup jauh, ternyata di hadapannya ada sesosok tubuh. Ali mengenalinya sebagai seorang kakek tua yang beragama Yahudi. Kakek tua itu melangkahkan kakinya teramat pelan sekali. Itu mungkin karena usianya yang telah lanjut. Tampak sekali ia sangat berhati-hati dan tergopoh-gopoh menyusuri jalan.
Ali sebenarnya sangat tergesa-gesa. Ia tidak ingin ketinggalan mengerjakan salat tahyatul masjid dan qabliyah Subuh sebelum bersama Rasulullah saw dan para sahabat lainnya melaksanakan salat berjamaah.
Ali paham benar bahwa Rasulullah saw mengajarkan supaya setiap umat Muslim menghormati orang tua. Siapapun itu dan apapun agamanya. Maka, Ali pun terpaksa berjalan di belakang kakek itu. Tapi apa daya, si Kakek berjalan amat lamban, dan karena itu pulalah, langkah Ali pun sangat pelan jua. Kakek itu lemah sekali, dan Ali tidak sampai hati untuk mendahuluinya. Ia khawatir kalau-kalau kakek Yahdui tersebut terjatuh atau kena celaka.
Setelah sekian lamanya berjalan, akhirnya waktu mendekati masjid, langit sudah hampir kuning. Cuacanya pun perlahan-lahan sudah terasa hangat. Kakek itu melanjutkan perjalanannya, melewati masjid dan tidak masuk ke dalamnya sebab tempat ibadah agama Yahudi adalah di Sinagog.
Ketika Ali memasuki Masjid, Ali menyangka salat Subuh berjamaah pastilah sudah usai. Ia bergegas. Tapi ketika melihat apa yang ada di hadapannya, Ali terkejut sekali bercampur gembira. Nabi dan para sahabat masih rukuk pada rakaat yang kedua. Ini berarti Ali pun masih punya kesempatan untuk memperoleh salat berjamaah. Jika masih bisa menjalankan rukuk bersama, berarti masih kebagian satu rakaat-lah ia.
Sesudah Rasulullah saw mengakhiri salatnya dengan salam, lalu melakukan dzikir bersama-sama dan selesai berdoa, Umar bin Khattab yang memang merasa aneh dengan kejadian yang baru lewat, memberanikan diri untuk bertanya kepada Rasulullah saw. Ia pun menghampiri Rasulullah saw.
“Wahai Rasulullah, mengapa hari ini salat Subuhmu tidak seperti biasanya? Ada apakah gerangan?”
Rasulullah saw mengerutkan keningnya, “Kenapakah, ya Umar? Apa yang berbeda?” tanya Rasulullah saw.
“Kurasa sangat lain, ya Rasulullah. Biasanya engaku rukuk dalam rakaat yang kedua tidak sepanjang pagi ini. Tapi tadi itu engkau rukuk lama sekali. Kenapa?”
Rasulullah saw kembali menggelengkan kepalanya beberapa kali. “Aku juga tidak tahu. Hanya tadi, pada saat aku sedang rukuk dalam rakaat yang kedua, Malaikat Jibril tiba-tiba saja turun lalu menekan punggungku sehingga aku tidak dapat bangun iktidal. Dan itu berlangsung lama, seperti yang kau ketahui juga….”
Umar makin heran. “Mengapa Jibril berbuat seperti itu, ya Rasulullah?”
Nabi kembali menggeleng ramah seraya berkata, “Aku juga belum tahu gerangan. Jibril belum menceritakannya kepadaku.”
Dengan perkenan Allah, beberapa waktu kemudian Malaikat Jibril pun turun. Ia berkata kepada Nabi;
“Muhammad, aku tadi diperintahkan oleh Allah untuk menekan punggunmu dalam rakaat yang kedua. Sengaja agar Ali mendapatkan kesempatan salat berjamaah denganmu, karena Allah sangat suka kepadanya bahwa ia telah menjalani ajaran agamaNya secara bertanggung jawab. Ali menghormati seorang kakek tua Yahudi. Dari penghormatannya itu sampai ia terpaksa berjalan pelan sekali karena kakek itupun berjalan pelan pula. Jika punggungmu tidak kutekan tadi, pasti Ali akan terlambat dan tidak akan memperoleh peluang untuk mengerjakan salat Subuh berjamaah denganmu hari ini.”
Mendengar penjelasan Jibril demikian, mengertilah kini Rasulullah saw. Beliau sangat menyukai perbuatan Ali, karena apa yang dilakukannya itu tentunya menunjukkan betapa tinggi penghormatan umat Islam kepada orang lain. Satu hal lagi, bahwa Ali tidak pernah ingin sengaja terlambat atau meninggalkan amalan jamaahnya. Rasulullah saw pun menjelaskan hal itu kepada para sahabat.
(Peri Hidup Nabi dan Para Sahabat; Saad Saefullah)
Sumber : http://www.eramuslim.com/oase-iman/saad-saefullah-aku-tak-ingin-ketinggalan.htm

Cerita shubuh ~ @pejuangsubuh



gambar diambil dari innomuslim

Sebenernya udah lama pengen nulis cerita pengalaman gue yang asik yang membawa perubahan dalam hidup ini, ini serius lho sekarang gue berubah jadi power rangers #lhah. bukan bermaksut ria’ (pamer) ato apa, gue juga gak ngarepin hadiah karna lomba menulis cerita subuh yang di adaian sama admin @pejuangsubuh udah di tutup :hammer: tapi hanya ingin menyalurkan hasrat dan dan keinginan untuk bercerita lewat tulisan ini *belibet sendiri*
Berawal dari twit @pejuangsubuh yang di retwit oleh temen saya bro @lydazzz temen saya yang super sekali yang gak pernah keliatan galau karna setiap galau doi ngadem dijamban *ngikik*. Terima kasih sebelumnya buat bro lyda karna telah membawa perubahan dalam ketaat saya kepada Yang Maha Kuasa.
Dari twit tersebut gue follow akun @pejuangsubuh, ternyata ada kategori untuk menjadi mujahid subuh yaitu untuk lelaki harus 40 hari tanpa terputus sholat shubuh berjama’ah di masjid dan untuk perempuan 21 hari sholat shubuh tetap waktu.
Sebagai lelaki sejati gue merasa tertantang dong, gue harus bisa menjadi mujahid.. Harus !! Sultan Muhamad Al Fatih aja bisa tidak ketinggalan sholat wajib dan rowatib dari akil baligh sampai meninggal masa gue gak bisa. Yang pasti Rosulullah SAW tetep menjadi tauladan gue walaupun gue juga kagum sama Muhamad Al Fatih.
Dari situ gue mulai biasakan untuk sholat shubuh berjama’ah di masjid, tadinya sih sudah sholat shubuh tapi cuma di rumah dan sholatnya selalu ketinggalan, udah jam 5 baru sholat. Hari pertama hidupin alarm jam 03.45 itung-itung ada waktu 15 menit buat ngulet-ngulet ditempat tidur sebelum berangkat ke masjid, karna di tempat gue adzan shubuh jam 04.00. Tapi kenyataan yang terjadi setelah alarm bunyi, bangun sih… tapi bangun untuk matiin alarm kemudian tidur lagi. kemudian jam 5 kebangun dan langsung berdiri lari kekamar mandi dengan harapan cepat-cepat kemasjid, tapi setelah ngeliat di luar rumah terang dan dipastikan gue ketinggalan untuk kemasjid ya udah gue lanjutin tidurnya di kamar mandi #kemudianclosetmenjadibantal
Dari pengalaman hari pertama gue simpulkan untuk tidur lebih cepat supaya bangun lebih cepat, hari itu gue isi dengan aktifitas yang melelahkan dari dorong mobil tetangga yang mogok,nyangkul parit sampai gendongin afriani keliling lapangan *pingsan*. hehehe semua ini cuma asal aja gue, yang pasti hari itu tak bikin sesibuk mungkin supaya capek dan bisa tidur cepat, Akhirnya gue bisa tidur jam 22.00 dan Alhamdulilah bisa terbangun jam 04.00 sehingga bisa mengikuti sholat berjama’ah di masjid.
Berjalannya waktu sholat shubuh bisa terlaksana secara berjama’ah, gue merasakan kenyamanan dalam beribadah, Alhamdulilah sholat sholat wajib yang lain hawanya jadi pengen ibadah juga, maksutnya di waktu sholat lain seperti dzuhur, ashar, magrib dan isya juga pengen berjama’ah. Setelah rutin berjama’ah otomatis kita bakal sholat rowatib, ini beneran lho coba aja kalo gak percaya.
Sholat shubuh itu memang luar biasa, kalo menurut pandangan saya yang masih awam dalam urusan agama. sholat shubuh itu akan membawa ibadah kita menjadi lebih baik, semacam tersugesti di hati ‘gue tadi udah jama’ah subuh, sayang dong kalo sholat dzuhur ashar magrib isya gak sholat’ jadi kita bakal beribadah dengan ikhlas rutin dan terjalani dengan baik. Insya Allah dari sholat subuh akan membawa kita rajin membaca Alquran, mempelajari hukum-hukum agama dan lebih menjalankan perintahNya serta menjauhi laranganNya.
Alhamdulilah walaupun gue belum bisa istiqomah 40 hari karna kemaren udah jalan 3 minggu tanpa berselang kemudian bangun kesiangan karna begadang nonton bola :hammer: sehingga ngulang lagi dari 1 trus udah jalan satu mingguan, baru aja kemaren kesiangan lagi dan sekarang udah jalan 2 hari shubuh berjamaah. Istiqomah 40 hari buat gue bukanlah target, kalo misalnya nanti gue udah jalan 39 hari trus kesiangan lagi gue tetap lanjut lagi dari awal, awal hanyalah sebuah hitungan yang pasti keimanan kita harus semakin bertambah. kalo misalnya nanti udah istiqomah 40 hari gue tetep jalan terus dan gue harus bisa kayak Sultan Muhamad Al Fatih yang tak pernah ketinggalan sholatnya. Amin.
Oke sekian dulu umeg-umeg gue, semoga kita semua semakin ganteng dan tidak galau karna ditinggal mantan *ini apa hubungannya*
salam

Gara – Gara Sholat Subuh















Cerita ini terjadi waktu saya kuliah - kuliah semester awal di kota pelajar Yogyakarta . Sama seperti mahasiswa awal semester saya adalah mahasiswa yang baru dapat teman baru , baru dapat lingkungan baru dan masih sedang dalam pencarian jati diri .

Dulu orang tua saya pernah bilang sih hati - hati nak kalau bergaul , pilih - pilih teman ya baik ya . Tapi waktu itu jiwa muda saya,  namanya anak muda kan ya , saya mecoba ngeyel  " kok pilih - pilih teman sih kan gak baik, kita harus berteman donk dengan siapa saja.

Dengan siapa kamu berteman dan bergaul teryata sangat berpengaruh terhadap prilaku kita yang tadinya baik sekolah di madrasah pula eh jadi ikut -ikutan kejebak lingkungan yang tidak baik .

Awal kuliah pertama yang tadinya niat mau belajar eh ketemu kehidupan kost yang bebas, ketemu dengan temen2 nongkrong malam , jadi niatnya kuliah jadi main -main saja  (maklum dari dari sma  jadi anak kuliahan ) .

Kuliah sih kuliah tapi gak bermakna , kuliah , kos temen , burjo, warnet , billiar, futsal, nongkrong, warteg, kosan temen2 cewek, dunia gemerlap pokoknya parah deh.

Sampai pada akhirnya ada satu kejadian yang bikin saya harus dipindah oleh ortu karena takut terjebak lingkungan dan masalah  yang salah yang gak bisa saya ceritakan disini . ( Yang pasti No Women No Drug)

Move On (Spirit For Better)

Dikampus yang baru ini saya coba beradaptasi dengan lingkungan yang baru , gak mau kejebak lagi dengan lingkungan yang sama. Mulai mencoba membuka lembaran - lembaran baru bersama teman teman yang baru .

Pada saat itu sih proses ya namanya sholat walau saya itu 5 waktu tapi kadang sholat dzuhur jam 3 sholat subuh jam 6 , pokoknya parah kecuali magrib tertib wkkwkkwk.

Waktu pindah itu saya juga mengasah bakat saya freelance  dibidang desain dan marketing dengan bekerja di satu perusahaan advertising lokal di jogja.  Ya namanya desainer kan ya katanya idenya dan desain muncul kalau udah diatas jam 12 malam , so hasilnya kalau tidur pagi , malanya begadang donk .

Wah kacau bener pernah dihidup saya merasa waktu 24 jam gak cukup, entah dead line, entah saya sambi kerja  kerjaan gak kelar, bisnis malah ketipu dll, belum lagi kuliah kesiangan bangun parah kacau semua tugas2 kuliah juga.

Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan tugas -tugas dan deadline, kehidupan personal saya berantakan, kehidupan di masyrakat sekitar, keluarga , teman dan komunitas. 

Sampai pada suatu saat saya bertemu seorang Ceo dari sebuah perusahaan marketing communication nasional asal jogja yang kebetulan sedang sharing di Wedhan cretive ADGI (Asosiasi Desain Grafis indonesia ). 

          Entah kenapa saya dan teman sahabat karib saya  jadi sering tertarik ikut diacara ini salah satu andalan dari acara ini dalah ada kotak sedekahnya yang tulisanya (surah at Talaq ayat 7 ) inspiratif "dan jika kamu disempitkan rizkinya maka bersedekahlah "




Sedekah gerbang  awal saya menuju  sholat subuh 

          Rizki itu kan gak cuma uang tentu pada setuju kan,  Alhamdulillah bisa menemukan indahnya dan manisnya Islam kembali itu Rizki juga ya kan, bisa back to Allah dan bisa Sholat subuh berjamaah .

Salah satu yang menginspirasi saya adalah Ceo tadi bercerita tentang perjalanan hidupnya yang juga pernah kacau balau sama seperti saya 24 jam serasa tak cukup. 

Kok kayaknya waktu hidup itu kacau , sampai dia menemukan jawaban yang aneh menurut saya pada waktu itu.  Setelah curhat kesana- kesini dengan teman , Sepele temanya tadi hanya bertanya gimana jadwal sholatmu , curhat kok malah ditanya sholat .

          Kalau mau jadwal hidupmu enak diatur ama Allah perbaiki Jadwal sholatmu , kamu subuh jam berapa ? sholat dhuhur jam berapa ? kalau bisa on time dan jamaah .

Masih gak Ngeh gak donk yaudah pas lagi galau stres eh ada masjid keinget kata temennya tadi pas adzan coba mampir dan rasanya enak banget, walau masalah banyak jadi tenang .

Singkat Cerita jadi teryata on time sholat ada pengarunya terhadap kekacauan yang terjadi,  gak percaya coba dulu 5 waktu terus 40 hari sholat on time jamaah ke masjid dan rasakan efeknya.

Dari cerita itu sangat menginspirasi saya untu mencoba memaksakan diri ke masjid 5 waktu , Alhasil ajaib memang.

          Allah mempertemukan saya dengan temen2 di Forum silaturahim remaja masjid, diaturkan jadwal hidup saya yang dulu kacau lama- kelamaan semakin membaik, saya jadi tahu tujuan hidup saya , misi hidup saya . 

Ditemukan dengan para pejuang dakwah di lintas harakah, bertemu dengan temen2 Love Masjid dan dapat lingkungan yang kondusif untuk ibadah dan berkarya .

Apalagi Subuh kadang tiap minggu pagi kami sebelum subuh bersama teman2 di love masjid dan makelar sedekah bisa tadabbur (tangi tangi dahar bubur ) lanjut bisa ikut kajian tombo susah di pesantren 27 tiap minggu pagi di majelis cinta . 

          Menurut saya memang yang bikin kacau hidup saya itu salah satunya karena saya sholat subuh  kesingan terus , banyak begadang sampai pagi. Dan yang bikin rizki saya seret dan kacau itu jaga karena saya tidur kepagian terus wkwkkw .

40 hari menjadi Mujahid (Pejuang Subuh ) rasakan sensasinya kawan, testimoninya juga sudah ada ini benar - benar terjadi teman saya , dapat rumah beserta isinya di perumahan lumayan mewah di jogja  tanpa beli setelah rutin 120 hari sholat jamaah ke masjid .

Awalnya niat ikut Lomba keaktifan berjamaah di masjid berhadiah umroh , teryata dia kurang satu absen pas mati lampu, eh jadi juara 2 gak jadi umroh malah dapat rumah dan kerja.

Temen saya ini galau sekali dari demak dia pingin hijrah tapi bingung mau kerja apa di jogja, dan masih tinggal ama mertua di jogja bersama ank istri.

Teryata setelah istiqomah 120 hari berjamaah di masjid dan ikut team love masjid membersihkan masjid keliling gratis Alhamdulillah jalannya ada aja .
  

Em tapi niatnya mending kita lurusin iklas  karena Allah deh sambil berharap ga pa pa sih kan ama Allah berharapnya tapinya, mudahan Allah berikan yang terbaik .

kalau antara adzan dan iqomah banyakin doa , doain yang lain juga salah satu doa mustajab dikabulkan.

Spirit for Better pokoknya hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, sholat subuh itu berat , tapi lebih berat lagi nanti kita diakherat kalau gak mau sholat subuh . Harus dipaksain dan diulang -ulang biar jadi habit atau kebiasaan, so ayo Move ON SholatSubuh Berjamaah ke Masjid . 

Pejuang Subuh (Rendra Visual)