Rabu, 03 Oktober 2012

Gerakan Sholat Subuh Berjamaah ke Masjid


“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang
munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa
yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah
di masjid) sekalipun dengan merangkak”(HR Al-Bukhari dan Muslim)









Shalat Subuh memang shalat wajib yang paling sedikit
jumlah raka’atnya; hanya dua rekaat. Namun, ia menjadi standar keimanan
seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit (sampai
matahari terbit)
Ada hukuman khusus bagi yang meninggalkan shalat
Subuh. Rasulullah saw telah menyebutkan hukuman berat bagi yang tidur dan
meninggalkan shalat wajib, rata-rata penyebab utama seorang muslim meninggalkan
shalat Subuh adalah tidur.
“Setan melilit leher seorang di antara kalian dengan
tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan,
‘Nikmatilah malam yang panjang ini’. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah,
maka terlepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan yang kedua.
Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan yang ketiga, sehingga ia menjadi
bersemangat. Tetapi kalau tidak, ia akan terbawa lamban dan malas”.
“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang
banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya’ dan Subuh) menuju masjid dengan
cahaya yang sangat terang pada hari kiamat” [HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan
Ibnu Majah]
Allah akan memberi cahaya yang sangat terang pada
hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah (bagi
kaum lelaki di masjid), cahaya itu ada dimana saja, dan tidak mengambilnya
ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka sampai mereka
masuk surga, Insya Allah.



Shalat berjamaah (bagi kaum lelaki) lebih utama
dari shalat salah seorang kamu yang sendirian, berbanding dua puluh tujuh kali
lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu shalat Subuh”.
“Kemudian naiklah para Malaikat yang menyertai kamu pada malam harinya, lalu
Rabb mereka bertanya kepada mereka – padahal Dia lebih mengetahui keadaan
mereka – ‘Bagaimana hamba-2Ku ketika kalian tinggalkan ?’ Mereka menjawab,
‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai mereka dalam
keadaan shalat juga’. ” [HR Al-Bukhari]
Sedangkan bagi wanita – walau shalat di masjid
diperbolehkan – shalat di rumah adalah lebih baik dan lebih banyak pahalanya,
yaitu yang mengerjakan shalat Subuh pada saat para pria sedang shalat di
masjid. Ujian yang membedakan antara wanita munafik dan wanita mukminah adalah
shalat pada permulaan waktu.
Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
“Janganlah kamu melarang hamba-hamba (wanita) Allah pergi ke masjid-masjid
Allah, dan rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka, dan hendaklah mereka
keluar dengan memakai pakaian yang apik.”

“Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia
berada dalam jaminan Allah. Shalat Subuh menjadikan seluruh umat berada dalam
jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang hari. Barang siapa
membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga
Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka” [HR Muslim, At-Tarmidzi dan Ibnu
Majah]
Banyak permasalahan, yang bila diurut, bersumber
dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Banyak peristiwa petaka yang
terjadi pada kaum pendurhaka terjadi di waktu Subuh, yang menandai berakhirnya
dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid.

فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ ٱلْلَّيْلِ وَلاَ يَلْتَفِتْ مِنكُمْ أَحَدٌ
إِلاَّ ٱمْرَأَتَكَ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَآ أَصَابَهُمْ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ
ٱلصُّبْحُ أَلَيْسَ ٱلصُّبْحُ بِقَرِيبٍ
81. Para utusan (malaikat)
berkata: “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu,
sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah
dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan
janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal[732],
kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka
karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh;
bukankah subuh itu sudah dekat?.”
[732]. Kata tertinggal di
sini terjemahan dari kalimah yaltafit. Ada pula mufassir
menterjemahkannya dengan menoleh ke belakang.
Perjuangan berat untuk melaksanakan sholat subuh,
walau hanya dua raka’at tetapi untuk bangun sangatlah sulit membutuhkan extra perjuangan.
Bahkan ketika menuju masjid dengan menembus udara dingin mereka lakukan karena
mereka tau betapa agung kedudukan sholat wajib dua rakaat, namun sebagian orang
akan menikmati buaian setan dalam tidurnya,
ٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُوۤاْ إِن تَنصُرُواْ
ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
7. Hai orang-orang
mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu. ( Muhammad;7)
ٱلَّذِينَ أُخْرِجُواْ مِن دِيَارِهِم بِغَيْرِ حَقٍّ إِلاَّ أَن
يَقُولُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ وَلَوْلاَ دَفْعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعْضَهُمْ
بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ
فِيهَا ٱسمُ ٱللَّهِ كَثِيراً وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ ٱللَّهَ
لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
40. (yaitu)
orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang
benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah.”
Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian
yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja,
rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak
disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong
(agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,( Al Hajj:40)
فَالِقُ ٱلإِصْبَاحِ وَجَعَلَ ٱلْلَّيْلَ سَكَناً وَٱلشَّمْسَ
وَٱلْقَمَرَ حُسْبَاناً ذٰلِكَ تَقْدِيرُ ٱلْعَزِيزِ ٱلْعَلِيمِ
96. Dia menyingsingkan
pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan
bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui. ( Al An’aam:96)
Bagaimana dengan kita?? Marilah
mulai saat ini berjuang melawan kemalasan dan bangun subuh menuju masjid untuk
mendapat raport bagus, kapan lagi tak ada waktu lagi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar